Praktik Baik Pembelajaran Jarak Jauh Secara Daring
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak hampir di semua segmen kehidupan kita, tak terkecuali di bidang pendidikan. Sekolah-sekolah yang dulu ramai dengan riuh rendah suara guru dan siswa dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran, kini mendadak sepi.. ibarat mati suri. Semua aktivitas pembelajaran mendadak harus dilaksanakan secara jarak jauh, baik daring, luring atau bahkan kombinasi dari keduanya (blended learning).
Dan setelah hampir satu tahun kita melaksanakan pembelajaran jarak jauh, tentu banyak sekali pengalaman yang telah kita dapatkan. Mulai dari mendadak harus melek IT, dimana kita semua baik guru, siswa maupun orang tua dipaksa untuk dapat mengoperasikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana berkomunikasi, berinteraksi dan transfer knowledge dari guru kepada siswa.
Platform pembelajaran berbasis IT seperti LMS Moodle, Google Classroom, Kelas Maya Kemdikbud, Microsoft Teams dan seterusnya menjadi sarana utama yang menjembatani pembelajaran jarak jauh di masa ini. Platform-platform tersebut jika tidak dimanfaatkan secara efektif melalui model/metode mengajar yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, maka akan menimbulkan kebosanan baik dari sisi guru maupun siswa.
Melalui postingan ini, saya ingin berbagi pengalaman praktik baik pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring pada masa Pandemi COVID-19 yang saya lakukan di SMK Negeri 3 Jombang. Saya juga telah memvisualisasikan tulisan saya ini berupa video yang dapat teman-teman lihat pada bagian akhir postingan ini.
Well, let’s get started!! Pada saat kita akan melaksanakan pembelajaran jarak jauh baik secara daring, luring atau kombinasi dari keduanya maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, yaitu Plan (merencanakan pembelajaran jarak jauh), Do (melaksanakan pembelajaran jarak jauh), Check & Act (melaksanakan penilaian/asesmen).
1. PLAN (Merencanakan PJJ). Sebelum kita melaksanakan PJJ (terutama PPJ secara daring), kita persiapkan terlebih dahulu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini nanti akan menjadi rambu/acuan kita selama pelaksanaan pembelajaran yang akan mempermudah kita dalam menerapkan PJJ. Kita dapat membuat RPP dengan mengacu pada template RPP Merdeka Belajar yang telah dibagikan oleh Kemdikbud RI, selanjutnya kita bisa memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan kita.
TIPS! Sebelum membuat RPP, kita dapat memetakan profil/kondisi dari siswa kita terlebih dahulu. Kita dapat membuat survey untuk mendapatkan data kondisi siswa dan orang tua siswa, ketersediaan perangkat pendukung PJJ yang akan digunakan, minat dan ketertarikan siswa termasuk gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
Misalnya kita dapat berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Kewirausahaan, TIK dan guru/mapel lain. Hal ini akan mempermudah dan memperkaya pengetahuan siswa dalam mempelajari/mempraktikkan materi yang sedang dipelajari.
Setelah mendapatkan gambaran tentang profil siswa, selanjutnya kita tentukan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jika sebelumnya kita terbiasa menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan topik yang akan kita ajarkan saja, maka saat ini kita dapat mengembangkan tujuan pembelajaran kita dengan menentukan cakupan materi yang akan kita ajarkan dan mensinergikan dengan kompetensi pada mata pelajaran yang lain.
Persiapan selanjutnya adalah menentukan bukti dan Asesmen untuk membuktikan penguasaan siswa terhadap materi yang kita ajarkan. Kita dapat menentukan bukti dan asesmen berupa karya/produk yang dibuat oleh siswa sesuai dengan materi yang kita ajarkan. Dalam hal ini kita dapat menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Sedangkan untuk penilaian/asesmen kita dapat menyiapan penilaian berupa kuis, rubrik atau checklist penilaian lain yang dilakukan siswa lain atau bahkan orang tua.
Selanjutnya kita dapat menentukan strategi pembelajaran yang akan kita gunakan pada pembelajaran jarak jauh ini, apakah melalui daring, luring atau kombinasi dari keduanya (blended learning).
2. Do (Menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh)
Setelah kita membuat RPP, kita dapat mulai menerapkan PJJ berdasarkan strategi pembelajaran yang telah kita tentukan. Untuk PJJ secara daring, kita dapat menggunakan metode Sinkronous atau Asinkronous. Untuk metode Sinkronous (interaksi dan komunikasi secara real-time/langsung), kita dapat menggunakan platform pembelajaran Zoom meeting, Google meet, Teams meeting, Stream Yard, Skype, WhatsApp dan seterusnya. Sedangkan untuk metode Asinkronous (tidak langsung), kita dapat menggunakan Email, Website/blog, forum diskusi online dan seterusnya.
Dalam penerapannya, penggunaan salah satu platform tersebut di atas tetap harus dikombinasikan dengan komunikasi menggunakan WhatsApp (WA). Karena sering kali siswa tidak memperhatikan notifikasi yang diberikan oleh platform-platform tersebut, sehingga kita musti mengkomunikasikannya kembali melalui group WA.
Untuk membangkitkan keaktifan siswa dalam mengikuti PJJ secara daring, kita dapat memberikan topik diskusi tentang permasalahan terkini yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. Kita dapat mengunggah gambar atau video yang dapat menarik perhatian siswa. Selanjutnya siswa diminta untuk mengomentari atau memberi pendapat tentang permasalahan tersebut dan guru memberi feedback terhadap pendapat siswa. Dengan demikian kita dapat memantau keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring dan pemahaman terhadap materi yang sedang dipelajari.
3. Check & Act (Melakukan Asesmen/Penilaian)
Asesmen/Penilaian menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan pembelajaran karena melalui aktivitas penilaian kita dapat mengetahui sejauh mana efektifitas dan keberhasilan proses pembelajaran yang telah kita laksanakan. Kita dapat melakukan aktivitas penilaian dengan cara memberikan kuis interaktif baik melalui platform pembelajaran yang kita gunakan, misalnya dengan menggunakan Google Form, Microsoft Form (Quiz), Moodle Quiz, Quizziz dan seterusnya. Atau kita dapat melaksanakan penilaian dari portofolio, produk/karya siswa, rubrik penilaian atau jenis penilaian formatif lainnya.
Gamifikasi dalam Pembelajaran juga dapat menjadi alternatif penilaian interaktif yang membuat siswa merasa lebih senang dan tertantang. Aktivitas ini juga dapat mengurangi kebosanan dan kejenuhan siswa dalam belajar secara daring. Salah satu kuis berbasis game yang dapat digunakan seperti Kahoot, Educandy, Proprofs atau game manual interaktif lainnya. Dengan menambahkan gamifikasi dalam pembelajaran, kita dapat mengetahui keaktifan dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Semoga bermanfaat!