Join MOOC? Why not?

MOOC atau Massive Open Online Course (MOOC) merupakan metode pembelajaran online yang banyak diikuti pengguna internet, abortion dan biasanya disediakan secara gratis.

Di Indonesia sendiri saat ini MOOC banyak ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi dengan beragam metode dan platform. Misalnya, information pills Kursus Bahasa Inggris Online, e-Training P4TK Matematika, Kursus Wirausaha Ciputra, dan seterusnya. Sedangkan di luar negeri MOOC lebih dahulu berkembang dan bahkan difasilitasi oleh beberapa perguruan tinggi terkenal seperti Harvard, Stanford, Oxford dan seterusnya. Mungkin kita pernah mendengar Khan Academy, edX courses, Coursera, dan Udacity dan masih banyak lagi.

MOOC menjadi salah satu alternatif belajar yang mudah dan murah karena tidak diperlukan biaya dan persyaratan khusus untuk dapat mengikutinya. Kita hanya cukup memiliki email untuk melakukan registrasi dan selanjutnya melakukan aktivitas pembelajaran di dalamnya.

Hasil belajar melalui MOOC ini juga akan didapatkan sebuah sertifikat kelulusan, sebagai tanda keberhasilan atas semua aktivitas belajar yang telah dilakukan.

Pada dasarnya, mengikuti MOOC tidak ubahnya seperti mengikuti perkuliahan online biasa, di mana terdapat Syllabus, Module, dan aktivitas pembelajaran seperti penugasan, forum diskusi bahkan praktik pada sebuah labratorium virtual, jika dibutuhkan.

Pengalaman Ibu Ameliasari Kesuma saat mengikuti MOOC di coursera.org, yang ditulis dalam blog Guraru.org beberapa hari yang lalu, merupakan pengalaman berharga dari seorang pendidik yang berani mengikuti MOOC dan berhasil melaluinya dengan mendapatkan sertifikat ketuntasan.

Saya mengatakan beliau berani, karena untuk mengikuti sebuah kursus online, tidak cukup dengan kepiawaian dalam mengoperasikan IT, melainkan dituntut ketekunan, kedisiplinan, kemandirian dan tanggung jawab yang tinggi terhadap semua rules yang berlaku pada kursus tersebut. Apalagi jika kursus online yang diikuti adalah kursus online dari luar negeri. Tentu dibutuhkan juga kemampuan menggunakan Bahasa Inggris yang baik. Karena materi yang disajikan biasanya sangat berat, terutama jika sudah mengarah ke pemahaman konsep 🙁

Pengalaman serupa juga saya rasakan saat mengikuti sebuah kursus online untuk topik ajar yang berkaitan dengan bidang mengajar saya, yaitu Jaringan Komputer (kebetulan saya mengajar di SMK Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan). Adalah kursus online Cisco Certified Network Associate yang diadakan oleh Sisco Networking Academy yang beberapa bulan ini sedang saya ikuti melalui situs http://netacad.com.

Tujuan utama saya mengikuti kursus ini adalah untuk mengembangkan kemampuan saya dalam membangun, mendesain dan mengelola jaringan komputer. Saya mengikuti kursus ini sebenarnya terjadi secara tidak sengaja, karena sebenarnya kursus ini merupakan bagian dari salah satu mata kuliah pada Program Magister saya, yaitu Internetworking technology.

Sebagaimana MOOC pada umumnya, pada Sisco Networking Academy juga menggunakan bahan pelajaran yang berbasis Web/flash, penilaian sistem online, laboratorium online (simulasi), dengan pelatihan dan dukungan insruktur, serta ujian persiapan untuk memperoleh Sertifikat Standar Industri.

Dan Alhamdulillah..seminggu yang lalu, saya baru saja menyelesaikan Final Exams untuk level 1 dari 4 level yang ada. Meski saya belum berhasil mendapatkan nilai yang sempurna, namun dengan mendapatkan nilai di atas rata-rata, saya merasa itu sudah lebih dari cukup, mengingat begitu susahnya materi dan Exams yang disajikan.

Mengikuti sebuah kursus online (sebagai siswa), sedikit banyak telah menyadarkan saya bahwa belajar dalam sebuah kelas online ternyata tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Bahkan jauh lebih susah dari pada sekedar membuat dan mempersiapkan e-learning (kelas online) untuk siswa kita..he..he.

Mengingat semua bahan ajar disajikan secara online, maka dituntut ketekunan, kedisplinan (waktu), kemandirian dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam mempelajari materi dan melakukan aktivitas (assignment dan quiz) yang disyaratkannya sebelum mendapatkan sertifikat ketuntasan.

Meski begitu, kita sebagai pendidik profesional yang nantinya dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran online, seharusnya berani mengikuti salah satu dari berbagai macam MOOC yang banyak tersedia, yang sesuai dengan bidang kita.

Di samping untuk mengupgrade kompetensi kita, dengan mengikuti MOOC ini, kita dapat memahami berbagai suka duka, keluh kesah dan berbagi pengalaman menarik lainnya saat mengikuti kursus online.

Dengan begitu kita bisa berbagi dengan teman, bahkan siswa kita, sekaligus memikirkan hal-hal yang dapat memberi kenyamanan siswa dalam kelas online yang akan kita terapkan pada pembelajaran nantinya.

Berani coba? Yuk.. 😀

Referensi : http://netacad.com, cousera.org

Gambar thumnail : blog.socrato.com

You may also like...