Berbagi Pengalaman Seru Menggunakan Edmodo

Dari sekian banyak e-learning yang ada, tadalafil edmodo merupakan salah satu e-learning paling populer di Indonesia. Saat ini banyak guru yang memilih platform ini untuk membantu proses pembelajaran baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Sebenarnya banyak alasan yang bisa didaftar, kenapa guru memilih menggunakan edmodo?

Namun satu dari sekian banyak alasan yang ada, usability atau alasan kemudahan dalam pengoperasiannya, menjadi pertimbangan utama para guru dalam memilih platform ini. Fitur edmodo yang dibuat sangat mirip dengan facebook -terutama fasilitas sosial medianya- memberikan aspek psikologi tersendiri baik bagi guru maupun siswa, di mana ketika menggunakan e-learning edmodo, guru dan siswa akan merasa nyaman, karena (merasa) sedang facebook-an 😀

Saya sendiri, sepanjang pengalaman menggunakan Edmodo, merasakan kedekatan dan antusias siswa dalam menerima materi pelajaran yang saya sampaikan, menjadi bertambah. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana cara kita mengelola (bc. mengoptimalkan) kelas virtual ini secara benar, sesuai dengan konsep yang diusungnya, yaitu e-learning berbasis jejaring sosial. Yah, belajar…. dan berbagi!

Di dalam kelas virtual edmodo, interaksi dan komunikasi di dalam kelas dapat kita jalin layaknya pada kelas konvensional, di mana setiap siswa dapat dengan “bebas” berkomunikasi dan berbagi dengan guru dan teman sekelasnya, untuk merespon materi yang sedang disampaikan. Siswa tidak lagi hanya sebagai penerima modul, mendownloadnya, kemudian tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya selain membaca, meski jujur… inilah yang sering terjadi.

Bahkan tidak jarang, kelas virtual hanya digunakan oleh guru untuk menyampaikan tugas/ assignment kepada siswa, atau menerima tugas dari siswa saja. Jika hal ini yang terjadi, maka interaksi dan komunikasi dalam kelas virtual perlahan akan mati, dan kelas virtual kita hanya berakhir sampai di sini.. 🙁

Namun, ketika kita bisa mengeksplor kelas kita menjadi kelas yang aktif dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan (bc. memaksa) siswa untuk memberikan respon atas materi yang telah disampaikan, memberi ruang kepada siswa untuk bertanya, menyampaikan pendapat dan berdiskusi, kemudian kita merespon balik dan menghargainya (bc. memberi nilai atas keaktifan siswa atau penghargaan berupa badge), maka akan tercipta kelas virtual yang aktif dan interaktif. Dan semua itu tergantung pada kita -guru- sebagai moderator yang mengelola kelas tersebut.

Interaksi dan komunikasi pada kelas virtual yang pada umumnya hanya dapat dilakukan menggunakan teks, juga menuntut kita untuk kreatif dalam mengolah kata-kata yang dapat memotivasi siswa untuk aktif pada kelas virtualnya. Dan ini bisa kita mulai dengan cara mendiskusikan hal-hal yang ringan, bahkan hal yang mungkin menurut kita sepele, namun bagi siswa sangat menyenangkan 😀

Intermezzo note…

Keistimewaan edmodo yang berbasis online, dengan aplikasi yang dapat diakses tidak hanya melalui PC/Laptop, melainkan juga melalui PC tablet bahkan smartphone, membuat komunikasi dengan siswa dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, bahkan ketika kita tidak berada di sekolah sekalipun (karena kegiatan di luar sekolah).

Satu ketika (tanpa perancanaan sebelumnya), saya pernah melaksanakan kegiatan ulangan harian melalui edmodo. Sebenarnya ulangan harian ini telah kami rencanakan seminggu sebelumnya, namun secara offline (on paper). Menjelang pelaksanaan ulangan harian, ternyata, saya tidak bisa berada di sekolah karena tugas ke luar kota, (bc. Kurikulum SMK dan Kebutuhan Industri). Maka kami memutuskan untuk melaksanakannya secara online.

Dengan menggunakan blended learning (menggunakan edmodo) yang kami terapkan pada kelas X TKJ (untuk kelas XI dan XII saya menggunakan platform lain), maka kami tetap bisa melaksanakan ulangan harian sesuai jadwal, berkomunikasi dengan siswa dan melihat serta mengoreksi jawaban anak-anak dari tempat saat ini saya bertugas. Bahkan siswa yang tidak bisa datang ke sekolah untuk mengikuti ulangan karena sakit pun dapat melakukan ulangan harian dari rumah. Dan kegiatan belajar mengajar layaknya di kelas konvensionalpun tetap bisa kami lakukan, meski tidak se-sempurna ketika bertatap muka.

Interaksi jarak jauh antara siswa dan saya saat ulangan harian via edmodo

Kegiatan mengoreksi ulangan harian dan tugas siswa, juga dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sistem ini.
Adalah fitur Annotate, yang disediakan oleh edmodo yang sangat membantu para guru dalam mengoreksi tugas siswa secara digital. Dengan menggunakan fitur ini, kita bisa mengoreksi pekerjaan siswa (tugas) layaknya kita mengoreksi secara manual di kertas. Kita bisa memberi catatan tentang hal-hal penting yang perlu mendapatkan perhatian siswa dalam tugas tersebut. Jujur, saya belum pernah menemui fitur ini pada platform lain yang pernah saya gunakan.. 😀

Tugas Jobsheet siswa TKJ yang disetor via edmodo dan saya koreksi secara digital

Pemberian penghargaan berupa nilai dan lencana kepada siswa juga dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk berperan aktif pada kelas virtualnya. Edmodo menyediakan fitur badge yang dapat digunakan oleh guru untuk memberi penghargaan kepada siswa yang berprestasi pada setiap topik yang telah disampaikan. Siswa juga dapat memantau keaktifan guru dalam mengoreksi tugas-tugas siswa, karena mereka bisa mengetahui apakah tugas sudah dikoreksi atau belum dengan melihat status tugas mereka, yaitu …waiting to be graded (jika belum dinilai).
Hal ini tentu memberi motivasi tersendiri bagi guru untuk selalu aktif menilai tugas siswa.. 😀
Pengalaman saya, saya selalu ditagih siswa jika sampai pada pertemuan selanjutnya saya belum mengoreksi dan memberi nilai atas tugas-tugas mereka.. hmm…

Yah, e-learning yang telah kita pilih dan kita bangun, memang seharusnya dapat kita optimalkan untuk membantu mempermudah kita dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai guru. Sehingga sistem tersebut tidak hanya digunakan untuk menyampaikan modul, tugas atau ulangan saja kepada siswa, melainkan seharusnya dapat dijadikan sebagai media untuk berinteraksi dengan siswa layaknya kelas konvensional, dimana kita tetap bisa menyampaikan materi ajar dan melakukan aktivitas pembelajaran, secara interaktif dan komunikatif, melakukan asesment dan memperoleh nilai hasil belajar siswa selama ini.

Mudah-mudah kita bisa memanfaatkan e-learning yang sudah kita bangun secara optimal dan bijaksana berdasarkan latar belakang kondisi lingkungan kita. Amin
Mudah-mudahan bermanfaat 😀

You may also like...